====>>>>TERIMA KASIH SUDAH MENGUNJUNGI BLOG SAYA SEMOGA BISA MEMBANTU<<<<<=====

Rabu, 25 September 2013

Phylum Pada Hewan Invertebrata


1.      ANNELIDA
    A.    Pengertian
Annelida (dalam bahasa latin, annulus = cincin) atau cacing gelang adalah kelompok cacing dengan tubuh bersegmen. Berbeda dengan Platyhelminthes dan Nemathelminthes, Annelida merupakan hewan tripoblastik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati (hewan selomata). Namun Annelida merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling sederhana.

   B.     Ciri-Ciri :
Ø  Habitat dari annelid yaitu di darat di tempat-tempat yang lembab, di air tawar dan ada juga yang ada dilautan
Ø  Struktur Tubuh Annelida adalah triploblastik yang sudah mempunyai rongga sejati sehingga disebut triploblastik selomata. Memiliki segmen di bagian luar dan dalam tubuhnya. Antara satu segmen dengan segmen lainya terdapat sekat yang disebut septa. Pembuluh darah, sistem ekskresi, dan sistem saraf di antara satu segmen dengan segmen lainnya saling berhubungan menembus septa. Rongga tubuh Annelida berisi cairan yang berperan dalam pergerakkan annelida dan sekaligus melibatkan kontraksi otot. Ototnya terdiri dari otot melingkar (sirkuler) dan otot memanjang (longitudinal). Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus (kerongkongan), usus, dan anus.
Ø  Sistem peredaran darah tertutup, dengan pembuluh darah memanjang sepanjang tubuhnya serta bercabang-cabang di setiap segmen. Darahnya mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah. Pembuluh darah yang melingkari esofagus berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Annelida mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, dengan tubuh beruas-ruas dan dilapisi lapisan kutikula. Cacing ini terbagi sesuai dengan ruas-ruas tubuhnya dan satu sama lain dibatasi dengan sekat (septum). Meskipun demikian, antara ruas satu dan lainnya tetap berhubungan sehingga terlihat bentuk seperti cincin yang terkoordinasi.
Ø  Cara hidup Sebagian besar annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit dengan menempel pada vertebrata, termasuk manusia. Habitat annelida umumnya berada di dasar laut dan perairan tawar, dan juga ada yang segaian hidup di tanah atau tempat-tempat lembap. Annelida hidup diberbagai tempat dengan membuat liang sendiri.

   C.    Contoh/Klasifikasi Hewan Annelida
  Ø  Polychaeta
Contoh Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah. Sedangkan yang bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa sanguinea, Eunice viridis(cacing palolo), dan Lysidice oele(cacing wawo).
 Ø  Olygochaeta
Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo=sedikit, chaetae=rambut kaku) merupakan annelida yang berambut sedikit.
Contoh Oligochaeta yang paling terkenal adalah cacing tanah. Jenis cacing tanah antara lain adalah cacing tanah Amerika (Lumbricus terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima), cacing merah (Tubifex), dan cacing tanah raksasa Australia (Digaster longmani). Cacing ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara menggali tanah.
 Ø  Hirudinia
Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit. Hewan ini tidak memiliki arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya. Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30 cm. Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing. Pada anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak. Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah). Kebanyakan tinggal di air tawar, tetapi ada yang di laut atau daratan. Setiap gelang tubuh memiliki beberapa alur mendatar. Lintah memunculkan pengisap anterior kecil sekitar mulutnya dan pengisap posterior yang besar. Meskipun beberapa diantaranya adalah predator yang hidup bebas, kebanyakan adalah pemakan cairan. Pengisap darah dapat mencegah penggumpalan darah dengan zat hirudin yang dikeluarkan dari ludah.
   D.    Sistem Reproduksi
Annelida umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembantukan gamet. Namun ada juga yang bereproduksi secara fregmentasi, yang kemudian beregenerasi. Organ seksual annelida ada yang menjadi satu dengan individu (hermafrodit) dan ada yang terpisah pada individu lain (gonokoris).
  E.     Peranan dan Manfaat:
Annelida mempunyai peranan dan manfaat dalam kehidupan, yaitu:
ü  Cacing tanah dapat menyuburkan tanah, karena membantu menghancurkan tanah dan membantu aerasi tanah.
ü  Berperan sebagai detrivor di ekosistem.
ü  Bernilai ekonomis karena dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak (Tubifex dan Pheretima).
ü  Bahan kosmetik dan  obat (ada yang memanfaatkan cacing tanah untuk mengobati penyakit thypus).
ü  Lintah dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif.
ü  Zat hirudin yang dihasilkan lintah dapat domanfaatkan sebagai zat antikoagulan.
ü  dapat dimakan (cacing palolo dan wawo dikonsumsi oleh sebagian masyarakat maluku).


 2.      Phylum Arthopoda
A.    Pengertian
Arthropoda (arthros= ruas, podos= kaki) merupakan hewan yang memiliki kaki berbuku-buku, beruas, atau bersegmen. Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya. Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral dan tergolong tripoblastik selomata. Filum Arthropoda memiliki jumlah species paling besar yaitu sekitar 75% dari seluruh hewan yang ada didunia atau 3 dari 4 hewan adalah arthropoda.
B.    Ciri-Ciri dari Phylum Arthopoda
a.       Habitat
    Habitat penyebaran Arthopoda sangat luas. ada yang di laut, perairan, gurun pasir, dan padang rumput

b.      Struktur & Fungsi Tubuh
Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariasi.Pada tiap segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki yang beruas. Segmen bergabung membentuk bagian tubuh, yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut). Ciri lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang membentuk rangka luar (eksoskeleton). Eksoskeleton tersusun dari kitin yang di sekresikan oleh sel kulit.Eksoskeleton melekat pada kulit membentuk perlindungan tubuh yang kuat. Eksoskeleton terdiri dari lempengan-lempengan yang dihubungkan oleh ligamen yang fleksibel dan lunak. Eksoskeleton tidak dapat membesar mengikuti pertumbuhan tubuh. Oleh karena itu, tahap pertumbuhan Arthropoda selalu diikuti dengan pengelupasan eksoskeleton lama dan pembentukan eksoskeleton baru. Tahap pelepasan eksoskeleton disebut dengan molting atau ekdisis. Hewan yang biasanya melakukan ekdisis misalnya kepiting, udang, dan laba-laba.
Sistem saraf Arthropoda berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang berada di sepanjang sisi ventral tubuhnya. Pada berbagai tempat di segmen tubuh, ada pembesaran saraf tangga tali yang disebut ganglia. Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian berbagai kegiatan. Ganglia bagian anterior yang lebih besar berfungsi sebagai otak. Sistem pencernaan Arthropoda terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mulutnya dilangkapi dengan berbagai alat tambahan yang beragam, misalnya mandibula dan maksila pada belalang. Arthropoda yang hidup di air dengan bernafas menggunakan insang, dan permukaan tubuh, sedangkan yang hidup di darat menggunakan sistem trakea dan paru-paru buku. Sisa metabolisme berupa cairan dikeluarkan oleh organ ekskresi yang disebut saluran/ tubula Malpighi, kelenjar ekskresi, atau keduanya. Sistem sirkulasi Arthropoda bersifat terbuka. Sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh darah pendek, dan ruang disekitar organ tubuh yang disebut sinus atau hemosol. Darah Arthropoda disebut juga hemolimfa. Alat indra pada hewan arthropoda berkembang dengan baik seperti indra penglihatan, penciuman, antena untuk peraba dan penciuman, sebagian besar terletak dibagian anterior tubuh.
c.       Cara Hidup
Arthropoda ada yang hidup bebas, parasit, komensial, atau simbiotik. Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah.
C.    Contoh/Klasifikasi Hewan Arthopoda
ü  Arachnoidea, Arachnoidea (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga kelompok laba-laba, meskipun anggotanya bukan laba-laba saja. Kalajengking adalah salah satu contoh kelas Arachnoidea yang jumlahnya sekitar 32 spesies.
ü  Myriapoda, Myriapoda (dalam bahasa yunani, myria= banyak, podos= kaki) merupakan hewan berkaki banyak. Hewan kaki seribu adalah salah satunya yang terkadang kita lihat di lingkungan sekitar kita. Myriapoda hidup di darat pada tempat lembap, misalnya di bawah daun, batu, atau tumpukan kayu. Myriapoda bersifat dioseus dan melakukan repsroduksi seksual secara internal. Myriapoda dibedakan menjadi dua ordo, yaitu Chilopoda dan Diplopoda. Chilopoda, Kelompok hewan ini dikenal sebagai kelabang. Diplopoda,  Ada yang menyebutkan nama lain seperti keluwing. Contoh hewan ini adalah kaki seribu (lulus sp.).
ü  Crustacea, Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta = kulit) memiliki kulit yang keras. Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini. Contoh hewan ini adalah Daphnia, Cypris virens, dan Cyclops sp.
ü  Insecta, Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga). Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan lebah. Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga disebut hexapoda. Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat. Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang. Insecta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit.
Perkembangan Insecta dibedakan menjadi tiga : Pertama Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran saja tanpa perubahan wujud. Contohnya kutu buku (lepisma saccharina). Kedua Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana Insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya sayap. Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut. Insecta muda disebut nimfa. Ringkasan skemanya adalah telur – nimfa (larva) – dewasa (imago). Contoh Insecta ini adalah belalang, kecoa (periplaneta americana), jangkrik (gryllus sp.), dan walang sangit (leptocorisa acuta).
D.    Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual. Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis.  Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan). Individu yang dihasilkan bersifat steril. Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua). Hasil fertilisasi berupa telur.
E.    Manfaat Bagi Kehidupan Manusia
Berbagai jenis Arthropoda memberikan keuntungan dan kerugian bagi manusia. Peran arthropoda yang menguntungkan manusia misalnya dibidang pangan dan sandang yaitu sebagai berikut : Sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi. Misalnya Udang windu (Panaeus monodon), rajingan (portunus pelagicus), kepiting (scylla serrata), dan udang karang (panulirus versicolor) Penghasil madu, yaitu lebah madu (Apis indica). Bahan industri kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori).
Sementara yang merugikan manusia anatara lain : Vektor perantara penyakit bagi manusia. Misalnya nyamuk malaria, nyamuk demam berdarah, lalat tsetse sebagai vektor penyakit tidur, dan lalat rumah sebagai vektor penyakit tifus. Menimbulkan gangguan pada manusia. Misalnya caplak penyebab kudis, kutu kepala, dan kutu busuk. Hama tanaman pangan dan industri. Contohnya wereng coklat dan kumbang tanduk. Perusak makanan. Contohnya kutu gabah. Perusak produk berbahan baku alam. Contohnya rayap dan kutu buku.

3.      Phylum Mollusca
   1.      Pengertian
Mollusca berasal dari bahasa Latin, Mollucus yang berari lunak. Jadi, jika ditinjau dari aal katanya, Mollusca berarti hewan yang memili tubuh lunak. Mollusca mencakup hewan-hewan yang bersifat triploblastik celomata dengan sebaran habitat yang sangat luas. Tubuh Mollusca yang lunak sebagai ciri utama dari  hylum ini umumnya  dilindungi oleh suatu cangkang yang keras.
Mollusca memiliki sifat kosmopolit , dimana hewan-hewan ini memiliki daerah persebaran yang sangat luas.  Mollusca dapat ditemukan di darat, air tawar, maupun air laut. Dengan persebaran ang sangat luas tersebut, Mollusca  menjadi phylum dengn anggot spesies terbesar kedua setelah Arthropoda.
Ukuran tubuh Mollusca sangat bervariasi mulai dari siput yang panjangnya hanya beberpa millimeter hingga cumi-cumi raksasa yang dapat mencapai panjang 18 meter. Bentuk tubuhnya pun sangat bervariasi walaupun  bentuk dasarnya  bersifat simetri bilateral. Pada beberapa  terjadi modifikasi dari massa visceral yang mengakibatkan bentuk tubuhnya bersifat asimetris.
Dalam sistem klasifikasi modern, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas, yakni Gastropoda, cephalooda, Bivalvia,  Scaphopoda,   Pembagian ini didasarkan pada ciri morfologi, anatomi dan fisiologis dari hewan-hewan tersebut. Masing-masing kelas tersebut memiliki ciri  tersendiri yang sangat khas dan berbeda  dengan kelas-kelas yang lain.
Mollusca memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan, terutama dalam kehidupan. Beberaa speies dari phylum ini  menjadi sumber protein bagi manusia. Selain itu, Mollusca dapat menjadi hama bagi pertanian dan menjadi inang bagi beberapa cacing parasit yang sangat merugkan  bag manusia.

    2.      Ciri-Ciri Umum
      a)      Tubuh biasanya pendek yang diselimuti oleh mantel pada sebagian atau seluruh tubuhnya.
b)      Badan terdiri atas kepala, kaki dan massa jerohan.
c)      Biasanya memiliki cangkang yang dibentuk oleh mantel.
d)     Saluran pencernaan makanan lengkap dan kompleks.
e)      Sistem sirkulasi terbuka, kecuali pada Cephalopoda
f)       Alat respirasi berua insang, ktenidium, mantel atau rongga mantel.
g)      Alat ekskresi berupa ginjal (nefridium) yang berjumlah sepasang
h)      Kelamin biasanya terpisah
i)        Larva trokofor atau veliger
j)        Tubuh tidak bersegmen.

    3.      Contoh/Klasifikasi Hewan Mollusca
Filum Mollusca merupakan salah satu Filum yang mempunyai banyak kelas, dimana Filum ini dibagi atas 7 klas yakni : Aplacophora, Monoplacophora, Polyplacophora, Scaphopoda, Gastropoda, Bivalvia/Pelecypoda, dan Cephalopoda. Masing - masing kelas dari filum ini mempunyai bentuk atau ciri khas yang berbeda satu sama lain. Pada pembahasan ini kita akan membahas 3 diantara Klas – klas tersebut  yakni:

a. Gastropoda 
Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster = perut, podos = kaki) adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya.Misalnya, siput air (Lymnaea sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatia fulica). 

Klas gastropoda meliputi siput, keong, dan kelinci laut. Sebagian besar hewan tersebut hidup di air laut, beberapa saja yang hidup di air tawar dan darat. Kebanyakan Gastropoda bersifat herbivora yang menggunakan radula untuk menggaruk makanan pada permukaan. Pada gastropoda yang karnivora,radula digunakan untuk membor melewati permukaan seperti cangkang kerang, untuk mendapatkan makanan. Bagian tubuh yang berada diluar atau senantiasa dikeluarkan adalah kepala dan kaki. Hewan ini memiliki ciri khas berkaki lebar dan pipih pada bagian ventrel tubuhnya.Gastropoda bergerak lambat menggunakan kakinya dan mempunyai warna tubuh umumnya keabuabuan atau coklat, kadang berbintik hitam, sementara pada bagian kepala cenderung lebih terang.
Gastropoda darat terdiri dari sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek.Pada ujung tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang.Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan pembau.Gastropoda akuatik bernapas dengan insang, sedangkan Gastropoda darat bernapas menggunakan rongga mantel.
Salah satu organ penting lainnya dari siput adalah operculum. Struktur operculum ini umumnya pipih, melekat pada bagian akhir kakinya. Fungsinya untuk melindungi tubuh dengan mekanisme membuka dan menutup seperti pintu pada bagian aperture cangkang. Ketika seluruh tubuh Gastropoda telah berada dalam cangkang, operculum segera menutup sehingga terhindar dari tekanan lingkungan.
Struktur pertumbuhan cangkang Gastropoda dimulai dari apex sampai ke aperture . most snail shells can be thought of as elongate cones wound into a spiral by verying degress. Perputaran cangkang ada yang searah dengan jarum jam (dextral) dan ada yang berlawanan arah dengan jarum jam. Pola dasar ini yang membentuk beranekaragam tipe cangkang.

b. Cephalopoda
Cephalopoda memiliki sistem saraf yang berpusat di kepalanya menyerupai otak. Untuk reproduksi hewan ini berlangsung secara seksual. Cephalopoda memiliki organ reproduksi berumah dua (dioseus).Pembuahan berlangsung secra internal dan menghasilkan telur. Makananya berupa kepiting atau invertebrata lainnya. Sebagai hewan pemangsa, hampir semua

Pada klas ini kepala lebih berkembang, begitupun dengan mata, ditambah dengan sejumlah lengan yang dilenkapi dengan alat penghisap.Cephalopoda bergerak cepat dengan berenang. Kebanyakan Cephalopoda memiliki organ pertahanan berupa kantong tinta. Kantong tinta berisikan cairan seperti tinta berwarna coklat atau hitam yang terletak di ventral tubuhnya. Tinta ini akan di keluarkan jika hewan ini merasa terancam dengan cara menyemburkannya. Cephalopoda memiliki kaki berupa tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsanya.
Pada klas ini terbagi atas  beberapa ordo diantaranya Ordo Nautiloidea, Ordo Teuthida, dan Ordo Sepiiha.

 c.       Klas Pelecypoda/ Bivalvia
Pelecypoda diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram mutiara (Pinctada margaritifera dan Pinctada mertinsis), kerang raksasa (Tridacna sp.), dan kerang hijau (Mytilus viridis).
Pelecypoda tidak memiliki rahang atau radula.Maka makanannya berupa hewan kecil seperti protozoa, diatom, dan sejenis lainnya.Insang Pelecypoda berbentuk lembaran sehingga hewan ini disebut juga Lamellibranchiata (dalam bahasa latin, lamella = lembaran, branchia = insang).Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel melalui sifon (corong).Sistem saraf Pelecypoda terdiri dari tiga pasang ganglion yang saling berhubungan.Tiga ganglion tersebut adalah ganglion anterior, ganglion pedal, dan ganglion posterior.Reproduksi Pelecypoda terjadi secara seksual.Organ seksual terpisah pada masing-masing individu.Fertilisasi terjadi secara internal maupun eksternal.Pembuahan menghasilkan zigot yang kemudian akan menjadi larva.
Pelecypoda memiliki ciri khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti kapak.Kaki Pelecypoda dapat dijulurkan dan digunakan untuk melekat atau menggali pasir dan lumpur. Pelecypoda ada yang hidup menetap dan membenamkan diri di dasar perairan. Pelecypoda mampu melekat pada bebatuan, cangkang hewan lain, atau perahu karena mensekresikan zat perekat. Pelecypoda memiliki dua buah cangkang pipih yang setangkup sehingga disebut juga Bivalvia. Kedua cangkang pada bagian tengah dorsal dihubungkan oleh jaringan ikat (ligamen) yang berfungsi seperti engsel untuk membuka dan menutup cangkang dengan cara mengencangkan dan mengendurkan otot. Otot adductor akan terlepas jika organismenya mati, namun pelekatnya membekas pada cangkang bagian dalam dimana sebelumnya berada.
Cangkang tersusun dari lapisan periostrakum, prismatik, dan nakreas. Kedua cangkang bila bentuknya sama seperti saling bercermin disebut equivalved, jika tidak sama disebut inequivalved.Sementara itu jika bagian posterior cangkang ukuran bentuknya sama denagn anteroir disebut equilateral, jika beda disebut inequilateral.Permukaan cangkang ada yang bermotif dan ada yang tidak, namun semuanya memberikan petunjuk garis-garis pertumbuhan. Garis pertumbuhan awal dimulai pada bagian tepi cangkang dimana keduanya bergabung pada garis hinge dan umbo yang saling tumpung tindih pada bagian tersebut.  Gigi terletak dibagian paling atas  cangkang berperan sebagai pengucian untuk menghindari kedua cangkang tidak etrtutup erat baik ketika membuka dan menutu.
Ciri lainnya yang dimiliki klas ini yakni bivalvia mempunyai garis pallial dimana garis tersebut berfungsi untuk memperlihatkan posisi mantel, sinus pallia terlihat seperti teluk sepanjang garis pallial. Mantel tersebut memiliki 3 peran penting yaitu
a.       Mensekresi cangkang
b.      Mengandung beberapa organ peraba
c.       Otot – otot adductor di dalamnya melekat pada cangkang oleh garis pallial

 4.      Sistem Reproduksi
Mollusca bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual saling terpisah pada individu lain.Fertilisasi dilakukan secara internal dan eksternal untuk menghasilkan telur.Telur berkembang menjadi larva dan berkembang lagi menjadi individu dewasa.
5.      Manfaat Bagi Kehidupan Manusia
  1.  Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea sp.), kerang (Anadara sp.), kerang hijau (Mytilus viridis), Tridacna sp., sotong (Sepia sp.) cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina fulica).
  2. Perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera).
  3. Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, Nautilus, dan tiram mutiara.
  4. Bahan baku teraso, misalnya cangkang Tridacna sp.
  5. Dan peran Mollusca yang merugikan bagi manusia, yakni misalnya bekicot dan keong sawah yang merupakan hama dari tanaman. Siput air adalah perantara cacing Fasciola hepatica.


SUMBER REFERENSI
  1.  Alvyanto.2012. Invertebrata diakses melalui http://alvyanto.blogspot.com/2012/11/phylum-annelida.html. (25 September 2013).
  2. biologymayscience. 2011. Makalah Mollusca. diakses melalui : http://biologymayscience.wordpress.com/2011/03/30/mollusca/. (25 September 2013).

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

TARNSLATE