====>>>>TERIMA KASIH SUDAH MENGUNJUNGI BLOG SAYA SEMOGA BISA MEMBANTU<<<<<=====

Kamis, 24 Mei 2012

SINDIKAT KMO

RPP/SINDIKAT (SISTEM PENDIDIKAN SINGKAT)
KEPEMIMPINAN MANAJEMEN ORGANISASI
Muh. Ikhwan
Tujuan umum : 
·         Agar dapat memahami pengertian, sifat dan Fungsi Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi.
Tujuan Khusus :
·         Agar dapat menjelaskan pengertian, sifat dan fungsi kepemimpinan
·         Agar dapat Menjelaskan Pentingnya Fungsi Kepemimpinan Dan Manajemen Dalam Organisasi. 
.   Agar dapat mengapresiasikan karakteristik kepemimpinan, serta dapat membedakan pemimpin dan menejer.

Metode
·         Ceramah
·         Diskusi
·         Tanya Jawab
·         Permainan Peran
Waktu 3 jam
Bahan : Papan Tulis dan spidol
 
 KEPEMIMPINAN MANAJEMEN ORGANISASI
a.         Kepemimpinan
1.      Defenisi
Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.
Istilah kepemimpinan, pimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang sama "pimpin". Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda.
Ahmad Rusli dalam kertas kerjanya (1999) mendefenisikan Pemimpin sebagai individu yang diamanahkan memimpin subordinat (pengikutnya) kearah mencapai matlamat yang ditetapkan.
Menurut sejarah, masa “kepemimpinan” muncul pada abad 18. Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:
Ø  Kepemimpinan atau leadership adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerjasama sesuai dengan rencana demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Ø  Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk  mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
Ø  Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
2.      Sifat – sifat pemimpin yang baik
Ø  Pemimpin yang jujur
Ø  Bertanggung Jawab
Ø  Bisa bekerja sama
Ø  Mempunyai rasa peduli.
3.      Tipe kepemimpinan
Ø  Tipe Otokratik, bersifat egois dan dapat dilihat dari sikapnya yang berupa kecenderungan memperlakukan para bawahan sama dengan alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat bawahan.
Ø  Tipe Demokratik, pendekatan yang manusiawi dalam berorganisasi adalah salah satu cirri dari pemimpin tipe demokratik, seorang pemimpin yang demokratik dihormati dan disegani dan bukan ditakuti karena perilakunya dalam kehidupan organisasional mendorong bawahannya menumbuhkan dan mengembangkan daya inovasi dan kreativitasnya, akan mendengarkan setiap pendapat dengan sungguh-sungguh, saran dan bahkan kritik dari bawahannya.
Ø  Gaya kepemimpinan Bebas Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.Gaya kepemimpinan demokratis kendali bebas merupakan model kepemimpinan yang paling dinamis. Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran utama yang ingin dicapai saja. Tiap divisi atau seksi diberi kepercayaan penuh untuk menentukan sasaran minor, cara untuk mencapai sasaran, dan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya sendiri-sendiri. Dengan demikian, pemimpin hanya berperan sebagai pemantau saja. Sementara itu, kepemimpinan kendali bebas cocok untuk angggota yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi. Namun dewasa ini, banyak para ahli yang menawarkan gaya kepemimpinan yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan, dimulai dari yang paling klasik yaitu teori sifat sampai kepada teori situasional.
4.      Empat tanggung jawab seorang pemimpin
Ø  Pada Tuhan Yang Maha Esa
Ø  Pada diri sendiri dan orang lain
Ø  Pada masyarakat
Ø  Pada bangsa dan Negara
5.      Fungsi-fungsi kepemimpinan yang hakiki
Berikut menurut pembahasan Sondang P. Siagian :
Ø  Sebagai penentu arah
Ø  Sebagai wakil dan juru bicara organisasi
Ø  Sebagai komunikator yang efektif
Ø  Sebagai mediator
Ø  Selaku integrator
b.        Manajemen dalam organisasi
1.      Pengertian Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris dari kata kerja “to manage” yang sinonimnya antara lain; “to hand” berarti mengurus, “to control” berarti memeriksa, “to guide” berarti memimpin. Istilah manajemen merupakan istilah yang digunakan untuk menerjemahkan kata “management”. Dalam kamus istilah populer, kata manajemen mempunyai arti pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan, penggunaan sumberdaya secara efektif untuk mencapai sasaran yang di inginkan direksi. Definisi manajemen yang paling sering dikemukakan adalah “Management  as  the  art  getting things done through people.
Manajemen menurut bahasa berarti pemimpin, direksi, pengurus, yang diambil dari kata kerja manage yang berarti mengemudikan, mengurus, dan memerintah kemudian manajemen diartikan sebagi rentetan langkah yang terpadu untuk mengembangkan suatu organisasi sebagai suatu sistem yang bersifat sosio-ekonomis teknis.
Manajemen sebagai suatu proses untuk membuat aktivitas terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Efisien menunjukkan hubungan antara input dan output dengan mencari biaya sumber daya minimum, sedangkan efektif menunjukkan makna pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan definisi ini tersebut, tampak bahwa proses manajemen akan terjadi apabila kita melibatkan orang lain untuk menyelesaikan suatu pekerjaan karena fakta menunjukkan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi, manajer tidak dapat melakukan sendiri tugas tersebut, tetapi melimpahkannya kepada orang lain atau karyawan. Jadi pada kenyataan, tidak bisa dipungkiri bahwa para manajer dapat mencapai tugas organisasi adalah dengan cara mengatur orang lain untuk menjalankan tugas dan bukan dengan menjalankan sendiri tugas-tugas tersebut.
2.      Organisasi
Dalam KKBI Organisasi merupakan sekelompok orang dua atau lebih yang berprofesi sama dan  mempunyai tujuan yang sama.
Organisasi merupakan pengelompokan orang-orang ke dalam aktivitas kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau dapat dikatakan bahwa organisasi merupakan penugasan individu-individu ke dalam fungsi pekerjaan yang harus dilakukan agar terjadi aktivitas kerja sama dalam mencapai tujuan.
Fungsi kegiatan baru terjadi jika diisi oleh manusia sebagai sumber pelaksana. Di dalam organisasi ada tujuan yang akan dicapai, aturan bekerja, norma yang harus ditaati,  koordinasi, kontrol, kerja sama dan hubungan sosial antara orang-orang yang ada di dalamnya serta penghargaan kepada setiap orang yang telah melaksanakan pekerjaannya

Organisasi dan manajemen berbeda, tetapi memiliki kaitan yang sangat erat. Manajemen merupakan proses pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan dan kerja sama orang-orang lain. Sedangkan organisasi adalah kerangka, struktur atau wadah orang-orang yang bekerja sama. Dengan demikian, manajemen mencapai tujuan melalui orang-orang lain yang diwadahi dalam organisasi.
3.      Perbedaan dan persamaan antara Manajer dan Pemimpin
a.         Perbedaan antara Manajer dan Pemimpin
Dalam suatu perusahaan, seseorang dapat menjadi manajer biasanya dengan ditunjuk. Mereka memiliki kekuasaan legitimasi, sehingga memungkinkannya untuk memberi hadiah dan hukuman kepada stafnya. Kemampuannya untuk mempengaruhi orang lain karena adanya otoritas formal yang inheren  dalam posisinya. Sementara itu, menjadi pemimpin biasanya karena ditunjuk atau karena muncul dari dalam kelompok. Pemimpin dapat mempengaruhi orang lain untuk bertindak di luar otoritas formal yang dimilikinya.Idealnya semua manajer adalah pemimpin, akan tetapi tidak semua pemimpin memiliki kapasitas fungsi manajerial.
Adapun kepemimpinan adalah sejumlah ketrampilan yang digunakan seseorang di dalam organisasi, dan kepemimpinan adalah kombinasi dari segala hal. Pemimpin juga perlu memiliki pandangan tentang masa depan dan membawa orang-orang yang dipimpinya untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimpin juga perlu memahami ketrampilan kemampuan pengikutnya dan dapat menggunakan kemampuan pengikutnya. Pemimpin harus fleksibel, kolaboratif, dan dapat menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan. Dan sebagai pemimpin perlu memiliki keberanian, intuisi, kecerdasan, dan keberanian mengambil keputusan. Sebagai contoh memiliki kharisma, dinamis, berpikir lateral dan memiliki kebijakan.
b.        Persamaan antara Manajer dan Pemimpin
Pemimpin dan manajer memiliki jabatan tertinggi dalam suatu organisasi baik berupa perusahaan maupun pemerintahan. Manajer dan  pemimpin kedua-duanya dibekali dengan kekuasaan untuk mempengaruhi, mengatur danmengarahkan anggota organisasi untuk tunduk terhadap kepemimpinan mereka. Disamping itu tentu adalah sama-sama memimpin dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan. Namun demikian, kepemimpinan muncul dari aspirasi anggota organisasi (buttom up), sedangkan manajer, biasanya bersifat resmi, sesuai dengan kondisi, bentuk organisasi ataupun peraturan perundang-undangan mengenai pekerjaan.
Manajer adalah seseorang yang dikhususkan dan mendapat penghormatan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan standar operasi dan prosedur yang telah disepakai. Hubungan dengan anggota organisasi dibangun dengan asas tanggungjawab yang dibebankan kepadanya. Di samping itu, manajer dibekali dengan kekuasaan resmi, yang memungkinkan baginya untuk mengeluarkan perintah tersebut di bawah peraturan, dan mereka bertanggung jawab terhadap segala bentuk penyelewengan dalam menunaikan tugasnya.
Dilihat dari sisi perbedaan, pemimpin adalah menentukan dan merumuskan tujuan-tujuan jangka panjang organisasi dan mengembangkan misi, menggunakan alternatif-alternatif dan pedekatan–pendekatan baru, berfikir jangka panjang, agen perubahan. Sedangkan manajer membuat, mereaksikan dan mengimplementasikan tujuan jangka pendek, membatasi tindakan pada tujuan jangka pendek tertentu untuk menjamin pekerjaanya berlangsung dan berlanjut, membuat sesuatu dikerjakan sekarang, bekerja untuk mempertahankan status quo. Persamaannya adalah sama-sama memimpin, memiliki jabatan tertinggi dalam suatu organisasi, kedua-duanya dibekali dengan kekuasaan.
Seorang pemimpin adalah juga seorang manajer, namun seorangmanajer belum tentu ia sebagai seorang pemimpin. Keberadaan seorang pemimpin sebagai manajer sudah sangat jelas, karena manajer yang bukan pemimpin hampir dapat dipastikan tidak memiliki sifat dan ketrampilan kepemimpinan dalam menjalankan tugasnya dengan baik. Seorang pemimpin adalah seorang manajer, hal itu juga tidak selalu benar, karena dalam kenyataannya, ada pemimpin yang merangkap menjadi manajer dan ada pula pemimpin yang tidak merangkap sebagai manajer dalam organisasinya umumnya adalah pemimpin informal.
Sekarang ini dengan melihat kondisi yang ada khususnya diindonesia sungguh sangat memprihatinkan, entah itu dikarenakan oleh kepemimpinan atau karena factor lain. Sampai detik ini sejumlah masalah masih mengidap di tubuh bangsa ini. Di bidang Politik, hukum dan keamanan, bangsa kita adalah raksasa rapuh. Rumah bangsa ini tidak punya pagar. Kapal-kapal asing bebas keluar masuk menjarah ikan di perut laut pedalaman. Bahkan negara tetangga tanpa rasa takut memindahkan patok-patok batas negara. Maklum, peralatan perang tentara kita lawas. Sementara, budaya koruptif begitu akut dan sistemik ada di seluruh struktur urusan publik.
Di sektor Kesra, sejumlah borok bangsa masih belum hilang: Angka kemiskinan tinggi. Pendidikan dan kesehatan mahal. Anak-anak busung lapar belum hilang dari angka statistik. Untuk urusan bencana, begitu lambat penanganannya. Ini adalah wujud minimnya rasa empati negara terhadap kesengsaraan rakyatnya. Belum lagi konflik horizontal, baik yang bermotif sara ataupun bermotif ekonomi. Ini pertanda negara tidak hadir di saat rakyat membutuhkan sebagai lembaga yang memiliki otoritas mengatur ketertiban.
Kenapa itu semua terjadi? Banyak faktor yang menjadi sebabnya. Tapi, ada satu faktor mendasar yang menjadikan itu semua terjadi, yaitu kegagalan para elite kita memimpin bangsa ini. Sejatinya seorang pemimpin adalah orang yang secara berani mengambil alih masalah orang lain menjadi tanggung jawab dirinya. Ia problem solver masalah lingkungannya. Celakanya, beberapa dekade kepemimpinan bangsa ini justru diemban bukan oleh seorang problem solver. Jika pun ada, masih malas berpikir. Tidak kreatif dalam mencari solusi. Setidaknya masih tambal sulam. Akibatnya, tidak ada satu masalah bangsa pun yang terselesaikan secara tuntas.
Kenyataan itu bisa kita dapati dalam potret keseharian masyarakat, tercetak di surat kabar, dan terekspose di kotak kaca televisi di ruang keluarga rumah kita. Siapapun presidennya, rakyat selalu harus antre minyak tanah untuk kompor mereka. Siapapun gubernur di ibukota, macet dan banjir adalah penyakit akut yang entah kapan akan enyah dari kehidupan keseharian warga kota.
(dibuat sebagai persyaratan mendapatkan buku dari kakanda sapril Munandar )
Referensi :
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta, Grafindo, 2005
Nasichun Aviv Aluwi, Kepemimpinan Manajemen Organisasi, http://avivaluwi.wordpress.com.
Sutarto.Dasar-Dasar organisasi.Yogyakarta.Gajah Mada UniversityPress.2002
Thoha, Miftah.  Kepemimpinan  dalam  Manajemen,  Jakarta: PT.  Raja  Grafindo





Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

TARNSLATE