RPP/SINDIKAT
(SISTEM PENDIDIKAN SINGKAT)
KEPEMIMPINAN
MANAJEMEN ORGANISASI
Muh.
Ikhwan
Tujuan
umum :
·
Agar dapat memahami pengertian, sifat
dan Fungsi Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi.
Tujuan
Khusus :
·
Agar dapat menjelaskan pengertian, sifat
dan fungsi kepemimpinan
·
Agar dapat Menjelaskan Pentingnya Fungsi
Kepemimpinan Dan Manajemen Dalam Organisasi.
. Agar dapat mengapresiasikan
karakteristik kepemimpinan, serta dapat membedakan pemimpin dan menejer.
Metode
·
Ceramah
·
Diskusi
·
Tanya Jawab
·
Permainan Peran
Waktu
3 jam
Bahan
: Papan
Tulis dan spidol
KEPEMIMPINAN MANAJEMEN ORGANISASI
a.
Kepemimpinan
1. Defenisi
Dalam bahasa Indonesia
"pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina,
panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja,
tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks
hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi
orang lain dengan berbagai cara.
Istilah kepemimpinan, pimpinan, dan
memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang sama "pimpin".
Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda.
Ahmad
Rusli dalam kertas kerjanya (1999) mendefenisikan Pemimpin sebagai individu yang
diamanahkan memimpin subordinat (pengikutnya) kearah mencapai matlamat yang
ditetapkan.
Menurut
sejarah, masa “kepemimpinan” muncul pada abad 18. Ada beberapa pengertian
kepemimpinan, antara lain:
Ø Kepemimpinan atau leadership
adalah
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerjasama sesuai
dengan rencana demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Ø Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan
langsung melalui proses komunikasi untuk
mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and
Nassarik, 1961, 24).
Ø Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok
atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
2. Sifat
– sifat pemimpin yang baik
Ø Pemimpin
yang jujur
Ø Bertanggung
Jawab
Ø Bisa
bekerja sama
Ø Mempunyai
rasa peduli.
3. Tipe
kepemimpinan
Ø Tipe
Otokratik, bersifat egois dan dapat dilihat dari sikapnya yang berupa
kecenderungan memperlakukan para bawahan sama dengan alat-alat lain dalam
organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan
martabat bawahan.
Ø Tipe
Demokratik, pendekatan yang manusiawi dalam berorganisasi adalah salah satu
cirri dari pemimpin tipe demokratik, seorang pemimpin yang demokratik dihormati
dan disegani dan bukan ditakuti karena perilakunya dalam kehidupan
organisasional mendorong bawahannya menumbuhkan dan mengembangkan daya inovasi
dan kreativitasnya, akan mendengarkan setiap pendapat dengan sungguh-sungguh,
saran dan bahkan kritik dari bawahannya.
Ø Gaya
kepemimpinan Bebas Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil
di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian
masalah yang dihadapi.Gaya kepemimpinan demokratis kendali bebas merupakan
model kepemimpinan yang paling dinamis. Pada gaya kepemimpinan ini seorang
pemimpin hanya menunjukkan sasaran utama yang ingin dicapai saja. Tiap divisi
atau seksi diberi kepercayaan penuh untuk menentukan sasaran minor, cara untuk
mencapai sasaran, dan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya
sendiri-sendiri. Dengan demikian, pemimpin hanya berperan sebagai pemantau
saja. Sementara itu, kepemimpinan kendali bebas cocok untuk angggota yang
memiliki kompetensi dan komitmen tinggi. Namun dewasa ini, banyak para ahli
yang menawarkan gaya kepemimpinan yang dapat meningkatkan produktivitas kerja
karyawan, dimulai dari yang paling klasik yaitu teori sifat sampai kepada teori
situasional.
4. Empat
tanggung jawab seorang pemimpin
Ø Pada
Tuhan Yang Maha Esa
Ø Pada
diri sendiri dan orang lain
Ø Pada
masyarakat
Ø Pada
bangsa dan Negara
5. Fungsi-fungsi
kepemimpinan yang hakiki
Berikut menurut pembahasan Sondang P.
Siagian :
Ø Sebagai
penentu arah
Ø Sebagai
wakil dan juru bicara organisasi
Ø Sebagai
komunikator yang efektif
Ø Sebagai
mediator
Ø Selaku
integrator
b.
Manajemen dalam organisasi
1.
Pengertian Manajemen
Kata manajemen
berasal dari bahasa Inggris dari kata kerja “to manage” yang sinonimnya antara
lain; “to hand” berarti mengurus, “to control” berarti memeriksa, “to guide”
berarti memimpin. Istilah manajemen merupakan istilah yang digunakan untuk
menerjemahkan kata “management”. Dalam kamus istilah populer, kata manajemen
mempunyai arti pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan, penggunaan
sumberdaya secara efektif untuk mencapai sasaran yang di inginkan direksi.
Definisi manajemen yang paling sering dikemukakan adalah “Management as the
art getting things done through people.
Manajemen menurut
bahasa berarti pemimpin, direksi, pengurus, yang diambil dari kata kerja manage
yang berarti mengemudikan, mengurus, dan memerintah kemudian manajemen
diartikan sebagi rentetan langkah yang terpadu untuk mengembangkan suatu
organisasi sebagai suatu sistem yang bersifat sosio-ekonomis teknis.
Manajemen sebagai suatu proses untuk membuat aktivitas terselesaikan
secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Efisien menunjukkan
hubungan antara input dan output dengan mencari biaya sumber daya minimum,
sedangkan efektif menunjukkan makna pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Berdasarkan definisi ini tersebut, tampak bahwa proses manajemen akan
terjadi apabila kita melibatkan orang lain untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
karena fakta menunjukkan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi, manajer tidak
dapat melakukan sendiri tugas tersebut, tetapi melimpahkannya kepada orang lain
atau karyawan. Jadi pada kenyataan, tidak bisa dipungkiri bahwa para manajer
dapat mencapai tugas organisasi adalah dengan cara mengatur orang lain untuk
menjalankan tugas dan bukan dengan menjalankan sendiri tugas-tugas tersebut.
2.
Organisasi
Dalam KKBI Organisasi
merupakan sekelompok orang dua atau lebih yang berprofesi sama dan mempunyai tujuan yang sama.
Organisasi
merupakan pengelompokan orang-orang ke dalam aktivitas kerja sama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau dapat dikatakan bahwa organisasi
merupakan penugasan individu-individu ke dalam fungsi pekerjaan yang harus
dilakukan agar terjadi aktivitas kerja sama dalam mencapai tujuan.
Fungsi
kegiatan baru terjadi jika diisi oleh manusia sebagai sumber pelaksana. Di
dalam organisasi ada tujuan yang akan dicapai, aturan bekerja, norma yang harus
ditaati, koordinasi, kontrol, kerja sama dan hubungan sosial antara
orang-orang yang ada di dalamnya serta penghargaan kepada setiap orang yang
telah melaksanakan pekerjaannya
Organisasi
dan manajemen berbeda, tetapi memiliki kaitan yang sangat erat. Manajemen
merupakan proses pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan dan kerja sama
orang-orang lain. Sedangkan organisasi adalah kerangka, struktur atau wadah
orang-orang yang bekerja sama. Dengan demikian, manajemen mencapai tujuan
melalui orang-orang lain yang diwadahi dalam organisasi.
3.
Perbedaan dan
persamaan antara Manajer dan Pemimpin
a.
Perbedaan
antara Manajer dan Pemimpin
Dalam
suatu perusahaan, seseorang dapat menjadi manajer biasanya dengan ditunjuk.
Mereka memiliki kekuasaan legitimasi, sehingga memungkinkannya untuk memberi
hadiah dan hukuman kepada stafnya. Kemampuannya untuk mempengaruhi orang lain
karena adanya otoritas formal yang inheren dalam posisinya. Sementara
itu, menjadi pemimpin biasanya karena ditunjuk atau karena muncul dari dalam
kelompok. Pemimpin dapat mempengaruhi orang lain untuk bertindak di luar
otoritas formal yang dimilikinya.Idealnya semua manajer adalah pemimpin, akan
tetapi tidak semua pemimpin memiliki kapasitas fungsi manajerial.
Adapun
kepemimpinan adalah sejumlah ketrampilan yang digunakan seseorang di dalam
organisasi, dan kepemimpinan adalah kombinasi dari segala hal. Pemimpin juga
perlu memiliki pandangan tentang masa depan dan membawa orang-orang yang
dipimpinya untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimpin juga perlu memahami
ketrampilan kemampuan pengikutnya dan dapat menggunakan kemampuan pengikutnya.
Pemimpin harus fleksibel, kolaboratif, dan dapat menggerakkan orang lain untuk
mencapai tujuan. Dan sebagai pemimpin perlu memiliki keberanian, intuisi, kecerdasan,
dan keberanian mengambil keputusan. Sebagai contoh memiliki kharisma, dinamis,
berpikir lateral dan memiliki kebijakan.
b.
Persamaan antara Manajer dan Pemimpin
Pemimpin dan
manajer memiliki jabatan tertinggi dalam suatu organisasi baik berupa perusahaan
maupun pemerintahan. Manajer dan pemimpin kedua-duanya dibekali dengan
kekuasaan untuk mempengaruhi, mengatur danmengarahkan anggota organisasi untuk
tunduk terhadap kepemimpinan mereka. Disamping itu tentu adalah sama-sama
memimpin dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan. Namun demikian, kepemimpinan
muncul dari aspirasi anggota organisasi (buttom up), sedangkan
manajer, biasanya bersifat resmi, sesuai dengan kondisi, bentuk organisasi
ataupun peraturan perundang-undangan mengenai pekerjaan.
Manajer adalah
seseorang yang dikhususkan dan mendapat penghormatan untuk melaksanakan tugas
sesuai dengan standar operasi dan prosedur yang telah disepakai. Hubungan
dengan anggota organisasi dibangun dengan asas tanggungjawab yang dibebankan
kepadanya. Di samping itu, manajer dibekali dengan kekuasaan resmi, yang
memungkinkan baginya untuk mengeluarkan perintah tersebut di bawah peraturan,
dan mereka bertanggung jawab terhadap segala bentuk penyelewengan dalam
menunaikan tugasnya.
Dilihat dari
sisi perbedaan, pemimpin adalah menentukan dan merumuskan tujuan-tujuan jangka
panjang organisasi dan mengembangkan misi, menggunakan alternatif-alternatif
dan pedekatan–pendekatan baru, berfikir jangka panjang, agen perubahan.
Sedangkan manajer membuat, mereaksikan dan mengimplementasikan tujuan jangka
pendek, membatasi tindakan pada tujuan jangka pendek tertentu untuk menjamin
pekerjaanya berlangsung dan berlanjut, membuat sesuatu dikerjakan sekarang,
bekerja untuk mempertahankan status quo. Persamaannya adalah sama-sama memimpin,
memiliki jabatan tertinggi dalam suatu organisasi, kedua-duanya dibekali dengan
kekuasaan.
Seorang
pemimpin adalah juga seorang manajer, namun seorangmanajer belum tentu ia
sebagai seorang pemimpin. Keberadaan seorang pemimpin sebagai manajer sudah
sangat jelas, karena manajer yang bukan pemimpin hampir dapat dipastikan tidak
memiliki sifat dan ketrampilan kepemimpinan dalam menjalankan tugasnya dengan
baik. Seorang pemimpin adalah seorang manajer, hal itu juga tidak selalu benar,
karena dalam kenyataannya, ada pemimpin yang merangkap menjadi manajer dan ada
pula pemimpin yang tidak merangkap sebagai manajer dalam organisasinya umumnya
adalah pemimpin informal.
Sekarang ini
dengan melihat kondisi yang ada khususnya diindonesia sungguh sangat memprihatinkan,
entah itu dikarenakan oleh kepemimpinan atau karena factor lain. Sampai detik
ini sejumlah masalah masih mengidap di tubuh bangsa ini. Di bidang Politik,
hukum dan keamanan, bangsa kita adalah raksasa rapuh. Rumah bangsa ini tidak
punya pagar. Kapal-kapal asing bebas keluar masuk menjarah ikan di perut laut
pedalaman. Bahkan negara tetangga tanpa rasa takut memindahkan patok-patok
batas negara. Maklum, peralatan perang tentara kita lawas. Sementara, budaya
koruptif begitu akut dan sistemik ada di seluruh struktur urusan publik.
Di sektor
Kesra, sejumlah borok bangsa masih belum hilang: Angka kemiskinan tinggi.
Pendidikan dan kesehatan mahal. Anak-anak busung lapar belum hilang dari angka
statistik. Untuk urusan bencana, begitu lambat penanganannya. Ini adalah wujud
minimnya rasa empati negara terhadap kesengsaraan rakyatnya. Belum lagi konflik
horizontal, baik yang bermotif sara ataupun bermotif ekonomi. Ini pertanda
negara tidak hadir di saat rakyat membutuhkan sebagai lembaga yang memiliki
otoritas mengatur ketertiban.
Kenapa itu
semua terjadi? Banyak faktor yang menjadi sebabnya. Tapi, ada satu faktor
mendasar yang menjadikan itu semua terjadi, yaitu kegagalan para elite kita
memimpin bangsa ini. Sejatinya seorang pemimpin adalah orang yang secara berani
mengambil alih masalah orang lain menjadi tanggung jawab dirinya. Ia problem
solver masalah lingkungannya. Celakanya, beberapa dekade kepemimpinan bangsa
ini justru diemban bukan oleh seorang problem solver. Jika pun ada, masih malas
berpikir. Tidak kreatif dalam mencari solusi. Setidaknya masih tambal sulam.
Akibatnya, tidak ada satu masalah bangsa pun yang terselesaikan secara tuntas.
Kenyataan itu bisa kita dapati
dalam potret keseharian masyarakat, tercetak di surat kabar, dan terekspose di
kotak kaca televisi di ruang keluarga rumah kita. Siapapun presidennya, rakyat
selalu harus antre minyak tanah untuk kompor mereka. Siapapun gubernur di
ibukota, macet dan banjir adalah penyakit akut yang entah kapan akan enyah dari
kehidupan keseharian warga kota.
(dibuat sebagai persyaratan mendapatkan
buku dari kakanda sapril Munandar )
Referensi :
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta,
Grafindo, 2005
Nasichun Aviv Aluwi, Kepemimpinan Manajemen Organisasi, http://avivaluwi.wordpress.com.
Sutarto.Dasar-Dasar organisasi.Yogyakarta.Gajah Mada UniversityPress.2002
Thoha, Miftah. Kepemimpinan
dalam Manajemen, Jakarta: PT. Raja Grafindo